Selasa, 14 Januari 2014

Ujian Tahap Awal...LDR dengan Keluarga

Menjadi mahasiswi sekaligus anak kost, seperti berasa muda kembali. Disini, aku termasuk yang dituakan..ya meski sebenarnya ga tua-tua amat heuheu...Alhamdulillah, aku benar-benar bersyukur karena semua berjalan sesuai keinginan. Mulai dari tempat kost yang nyaman dan bersih, teman-teman kost yang menyenangkan dan ibu kost yang cantik dan ramah..Ssst padahal usianya sudah masuk kepala empat loh, tapi penampilannya masih seperti ibu-ibu muda yang trendy hihihi..ups kok jadi ngerumpi. Untuk harga kost-pun sebenarnya terbilang murah 500rb / bulan, dengan fasilitas tempat tidur, lemari pakaian, lantai keramik, kamar mandi bersama namun bersih dan air lancar, khusus wanita, dan keamanan dijamin karena kebetulan dekat dengan satpam, lokasi strategis dekat pasar dan banyak warung, untuk akses ke kampus cukup sekali naik angkot dengan waktu tempuh lebih kurang 15 menit jika lancar..intinya pas untuk kategori yang diinginkan.

Namun dilain sisi, seperti ada yang hilang. Ya..ibarat lagu Noah..'separuh aku' ada yang tertinggal di sana..hehe agak lebay. Ya..Keluarga tercinta. Meski terpisah pulau (bukan benua), tapi tetap saja yang namanya jarak, akan menimbulkan rasa rindu. Terutama dengan suami dan anak. Rutinitas harian seperti memandikan anak, menyuapi ia makan, ritual sebelum tidur seperti sikat gigi bersama, cerita/dongeng, baca doa tidur hingga sampai ngelonin si bocah tidur,tak jarang akupun ikut tertidur :-D hingga hal-hal kecil lainnya seperti bermain dan tertawa bersama...adalah menjadi suatu hal yang dirindu. Ketika bersama dengan si kecil, yang sukanya ngintilin bundanya, memang sangat sulit bagiku untuk mencuri waktu untuk sendiri. Kemana bundanya pergi, selalu ada si bocah. Kecuali kalau mengajar sih..hehe. Boro-boro mau update blog, sekedar selonjoran kaki di kasur saja tidak akan bertahan lama, karena selang beberapa menit kemudian pasti si bocah akan mencari bundanya. Dan ketika ia melihat bundanya sedang santai, mulai deh ia akan naik ke badan lah, yang loncat-locat di kasur, atau sekedar merengek minta diambilkan ini itu..huuftt..benar-benar harus dilatih mandiri, pikirku. Dan mungkin, momen LDR  (Long Distance Relationship) ini bisa menjadi latihan untuk si kecil agar ia bisa mandiri dan ga rewel.


Yah, semoga LDR ini tidak lama. Semoga suamipun bisa segera menyusul mendaftar S2 dan lolos beasiswa. Sehingga kami, bisa berkumpul lagi , bersama-sama mengejar mimpi dalam bingkai kebersamaan..Aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar