Rabu, 07 Mei 2014

Hari ke-9 PK IX LPDP Kunjungan ke Garuda Indonesia Training Center (GITC)

Masya Allah, ternyata sulit ya untuk mencari sela-sela waktu mengisi blog. Apalagi mau menyelesaikan cerita ttg PK. Tidak terasa sudah masuk awal Mei. Di kampus pun sudah masuk dengan minggu-minggu penuh ujian dan cobaan. Meski banyak tanggal merah, tp tugas tetap saja menghantui, yah resiko jadi mahasiwa ya begini, dinikmati saja :-)

Tapi setiap kali melihat foto-foto PK IX, kembali teringat memori beberapa bulan yang lalu, dan ..semangat itu kembali bangkit. Meski secara detail urutan kegiatan sudah tidak dapat aku ingat secara lengkap, karena tercampur dengan memori lainnya yang terus menumpuk setiap hari. Apa kabar teman-teman PK IX pada saat ini? Pastinya mereka sudah disibukkan dengan kegiatan kuliah mereka masing-masing. Hingga detik ini, forum fb, waa, semua tampak sepi. Bahkan blog lpdp9.org pun sepertinya mati suri. Mungkin karena semua sedang sibuk berjuang dengan misi belajar mereka. Termasuk saya, update blog saja jeda waktunya lama bangeett :-(

Ok, langsung saja kembali napak tilas kegiatan PK IX judulnya adalah latepost banget-banget deh pokoknya hehehe...Sepertinya cerita hari berikutnya, aku copy-paste saja dari web http://lpdp9.org/2013/11/day-9-knowledge-exchange/  karena memoriku sudah tidak dapat mengingat runut kejadian #sigh, daan sepertinya web  lpdp9.org bisa menjadi referensi yang lengkap dan valid ;-). Nuhuuun pisaaan yaa kepada admin web lpdp9.org  pak Ridwan dkk, juga kepada para teman-teman kontributor yang tidak dapat disebutkan satu-satu (karena saya lupa siapa-siapa saja :-D) .

Rabu, 26 Februari 2014.
Para peserta Program Kepemimpinan batch 9 (PK-9) LPDP berkumpul pada pukul 06.00 pagi di lobi Wisma Makara UI, Depok. Kegiatan pertama yang kami lakukan hari ini adalah company visit. Saat keberangkatan, kami tidak diberitahukan secara pasti tentang perusahaan apa yang akan kami kunjungi sehingga kami hanya bisa menerka-nerka melalui jalur perjalanan yang kami lewati. Kami berangkat menuju lokasi sekitar pukul 06.30 pagi dengan menggunakan 3 unit bus. Kami melewati daerah Kuningan, Semanggi, Slipi, Daan Mogot, dan tiba di lokasi yang terletak di daerah Cengkareng. Ternyata, perusahaan tujuan kami adalah Garuda Indonesia Training Center (GITC). Kami tiba disana sekitar pukul 10.00 pagi. GITC sering mendapatkan kunjungan dari berbagai lembaga formal dan informal. Bahkan rata-rata mereka dapat menerima kunjungan untuk pelatihan sebanyak 5-6 kunjungan per bulan.
Persiapan keberangkatan ke GITC
Sesaat setelah tiba, kami langsung berkumpul di auditorium GITC gedung D untuk mendengarkan penjelasan mengenai informasi umum GITC dan bagian apa saja yang akan kami eksplorasi di perusahaan tersebut. Pada presentasi tersebut, diberitahukan bahwa ada 4 produk/layanan utama dari GITC, yakni flight operation training, flight attendant training, airline business training, dan flight operation officer training. Visi dari GITC adalah menyediakan learning solution untuk menciptakan para staf yang memiliki kinerja yang berkualitas. Selain kemampuan dasar, mereka diharapkan memiliki kemampuan motorik dan juga perilaku yang baik.

Sambutan dari Manajemen GITC di Auditorium Gedung D
Berikutnya, kami mulai mengeksplorasi beberapa bagian dari GITC. Pertama, kami diajak untuk mengeksplorasi bagian flight attendant training. Kami dibawa menuju kelas Social Grace. Kelas tersebut memberikan pengajaran kepada flight attendant mengenai 4 hal pokok, yaitu behavior, communication, body language, dan appearance. Kami ditunjukkan mengenai tata cara duduk, berdiri, berjalan, dan berjongkok sesuai dengan standar GITC.

Setelah itu, kami diajak untuk melihat tata cara penyelamatan penumpang di air dan di darat apabila terjadi keadaan darurat. Untuk penyelamatan di darat, para pramugari dilatih untuk bergerak cepat, membuka pintu darurat, menggembungkan pelampung luncur dan mengevakuasi penumpang dalam waktu singkat. Untuk penyelamatan di air, para pramugari dilatih untuk menggunakan baju pelampung dan menggembungkan perahu karet untuk mengevakuasi para penumpang. Sebuah baju pelampung (life vest) memiliki sebuah dot berangka yang menandai bulan terakhir masa berlaku baju pelampung tersebut. Artinya, apabila telah melebihi bulan tersebut, life vest harus diganti.
Kami juga ditunjukkan bagian lain dari GITC , yaitu flight operation training. Mereka menjelaskan sedikit tentang proses rekruitmen pilot Garuda Indonesia. Setiap tahunnya, Garuda Indonesia membuka proses rekrutmen pilot untuk menjaring lulusan SMA dengan jurusan IPA yang memiliki kemampuan akademik dan psikologi yang baik. Setelah lulus serangkaian tes, mereka akan disekolahkan di akademi pilot selama kurang lebih satu tahun. Setelah lulus, mereka akan mengikuti pelatihan di GITC selama 8 bulan di dalam kelas dan 6-9 bulan di dalam simulator.
Kunjungan selama sekitar 2 jam tersebut diakhiri dengan kegiatan foto bersama seluruh peserta dan panitia PK-9 LPDP.


Perjalanan kembali ke Wisma Makara UI, Depok dimulai pada pukul 14.00 dan kami tiba di lokasi tujuan pada pukul 15.10. Kami diberikan waktu untuk beristirahat sejenak dan selanjutnya diinstruksikan untuk berkumpul di Graha Sabha Widya pada pukul 15.50 untuk mengerjakan tugas-tugas yang telah diberikan dalam kelompok. Setiap kelompok mengerjakan 2 tugas besar, yakni Citizen Journalism dan Visualisasi Mimpi. Tugas pertama terkait dengan pembuatan video yang menggambarkan berbagai informasi yang telah kami peroleh berdasarkan pengalaman kami berinteraksi dengan suku Baduy, Banten. Sementara itu, tugas kedua terkait dengan pembuatan video yang mengilustrasikan mimpi dari masing-masing orang dalam kelompok di masa yang akan datang.
Acara selanjutnya merupakan presentasi materi mengenai “Social Entrepreneurship” yang dimulai pada pukul 20.00. Materi tersebut disampaikan oleh Goris Mustaqim, pendiri dari Asgar Muda Foundation. Lembaga tersebut merupakan salah satu wirausaha sosial yang didirikan di Garut, tempat beliau berasal. Ada beberapa bidang yang dilayani oleh lembaga tersebut, antara lain: education, youth entrepreneurship incubator, microfinance, dan trees investment program. Pada bidang education, lembaga tersebut membantu siswa SMA yang tidak mampu untuk mendapatkan bimbingan belajar secara murah bahkan gratis (dalam rangka mengikuti seleksi mahasiswa PTN) melalui konsep “subsidi silang”. Pada bidang youth entrepreneurship incubator, lembaga tersebut membantu para generasi muda yang ingin berwirausaha dalam hal permodalan, pameran, dll. Pada bidang microfinance, lembaga ini menyediakan permodalan dengan konsep syariah.
Beliau berpendapat bahwa salah satu hal yang menyebabkan Indonesia belum maju adalah banyaknya orang terbaik daerah tidak mau kembali ke daerah untuk membangun daerahnya. Padahal, jika setiap orang pintar yang berasal dari daerah mau kembali ke daerahnya untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada di daerahnya tersebut, maka kemajuan/kesejahteraan di Indonesia akan merata. Selanjutnya, beliau menjelaskan perbedaan antara entrepreneurship biasa dengan social entrepreneurship. Entrepreneurship biasa digerakkan oleh permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi dan tujuan utamanya adalah untuk memperoleh keuntungan, sedangkan sociall entrepreneurship digerakkan oleh adanya masalah-masalah sosial dan tujuan utamanya adalah untuk memecahkan masalah-masalah sosial tersebut.
Presentasi Materi oleh Goris Mustaqim, yang muda yang berkarya...very inspiring!
Presentasi materi dan tanya jawab selesai pada pukul 21.30. Quote yang beliau sampaikan pda akhir presentasi adalah “Jadilah perubahan yang kita inginkan di muka bumi ini”. Acara ditutup dengan pemberian plakat LPDP oleh Pak Kamiluddin selaku penanggung jawab PK-9 LPDP.