Selasa, 31 Desember 2013

Berjuang untuk S2 dan Beasiswa (Struggle part 1)


Jum'at..untuk yg kesekian kalinya hari ini menjadi hari yang berkesan bagiku. Ada beberapa momen berharga yang terjadi di hari Jum'at.  Diantaranya, test masuk ITB diadakan hari Jum'at 18 Oktober 2013.

Teringat pada saat itu, suami dan anak ikut mengantar hingga sampai ke tempat test..tentu cukup melelahkan menggendong anak umur 2 tahunan dari gerbang ITB menuju balai bahasa hehehe. Tapi anggap saja jalan-jalan keluarga(jalan-jalan kok ke kampus hihii ). Sesi test ELPT dimulai dari pukul 09.00 wib s.d 12 kurang. Kemudian lanjut siangnya, ba'da Jumatan, ada tes wawancara.

Aku mendapat giliran sekitar pukul 14.30 wib. Saat aku memasuki ruangan sembari mengucapkan salam, tampak seorang bapak sedang serius membaca lembaran kertas, yang belakangan aku tahu kalau itu adalah berkas milikku. Bapak Profesor tsb mempersilahkan aku duduk. Wawancarapun dimulai. Pertanyaan awal adalah seputar klarifikasi biodata diri kita. Selanjutnya beliau menanyakan keseriusan kita untuk kuliah dan mendapatkan beasiswa.Beliau pun menjelaskan tentang ada beberapa skema beasiswa yang dapat diajukan. Pertama, BU..tapi ada berita buruk, pendaftaran BU sudah ditutup..pada waktu itu aku sempat kaget. Wah, padahal aku berharap disitu. Lagipula, syarat IPK nya lumayan nampol 3,5 (selisih 0,1) >,<  Beliau menyarankan seandainya tidak bisa dapat di semester awal ini,  toh semester berikutnya masih bisa mengajukan, dengan syarat IPK minimal 3.5. Wah, justru aku inginnya dapat beasiswa dari awal Pak, supaya IPK S1 saya ada manfaatnya. Batinku saat itu. Beasiswa berikutnya yaitu Seamolec..beasiswa kerja sama antara negara-negara Asia Tenggara. Tapi...beasiswa ini mengharuskan kita sambil bekerja di instansi mereka. Begitupula ketika lulus, mengabdi disana. Lokasinya pun di daerah Tanggerang. Tiap minggu harus pulang pergi Bandung-Tanggerang. Waduh kuliahnya gimana ya? Apalagi aku sudah berkeluarga. Sepertinya beasiswa ini cocok untuk yang masih single, belum terikat dengan keluarga deh. Pikirku saat itu. Next, peluang terakhir adalah LPDP. Naah..kembali aku teringat dengan kejadian diakhir bulan Juli kemarin yaitu gagalnya aku karena tidak bisa ikut wawancara. :-(

Overall...hasil sesi wawancara berakhir dengan kegamangan. Ya..aku menjadi gamang, apakah bisa mendapatkan beasiswa. Pada waktu itu harapanku hanya tinggal BU. Yah, meski diinfokan BU sudah tutup, tapi pihak kampus tetap akan mencoba untuk mendaftarkan kami, para peserta tes beasiswa S2.  Sementara LPDP sudah tidak menyeleksi peserta lagi di tiga bulan terakhir di tahun 2013 ini.

Sepulang dari Bandung, kembali aku hunting info tentang peluang beasiswa lainnya. Suamipun menyarankan agar aku mencoba lagi apply LPDP, meski nantinya harus dipanggil tahun depan. Pada waktu itu aku berfikir, kalau tahun depan sudah positif kuliah, apakah LPDP mau meloloskan aku. Catatan : LPDP tidak ditujukan untuk mahasiswa/i yang berstatus on-going (sudah aktif kuliah). Tapi, meski dengan setengah hati, akhirnya aku apply kembali LPDP pada tgl 12 November 2013. Bismillah bisikku dalam hati. Semoga masih ada harapan di akhir thn ini.

Titik Terang Mulai Muncul

Ditengah-tengah penantian info BU dan pengumuman kelulusan seleksi S2, aku mendapat info dari grup Beasiswa LPDP2013 bahwa terdapat  perubahan kebijakan mengenai kapan waktu seleksi administrasi pada LPDP. Ternyata tiap bulan selalu dibuka untuk tahap seleksi. WAah...seperti ada secercah harapan begitu mendapat kabar ini..^^

Dan benar saja, tepat pada tanggal 28 November 2013 LPDP mengirimkan email pengumuman peserta yang lolos seleksi administrasi..dan namaku terdapat diantara deretan puluhan nama lainnya. Alhamdulillaaah..untuk kali ini aku tidak mau kudet lagi seperti kemarin hehe. Karena email sudah disetting update otomatis :-D. Dan selang 2 minggu kemudian, datanglah email panggilan wawancara tgl 13-14 Desember 2013. Jika dilihat dikalender, tgl 13 lagi-lagi hari Jum'at. Yap..akhirnya perjuangan untuk memburu beasiswa dimulai kembali (judulnya adalah struggle part 2 hehe).


Minggu, 29 Desember 2013

Berburu Beasiswa di Thn.2013


Sedikit berbagi cerita di penghujung thn 2013. Meski masuk kategori terlambat, tp tak mengapalah..drpd tdk sama sekali ;-)

Alhamdulillah setelah lama memimpikan lanjut studi melalui beasiswa..Akhirnya keinginan itu bs tercapai juga. Setelah melalui proses yang cukup panjang tentunya.

Dimulai diawal thn 2013, sebenarnya sudah ada usaha untuk hunting beasiswa kesana kemari. Tapi pada waktu itu (sekitar feb-maret) yang ada adalah beasiswa dikti untuk Calon dosen dan dosen tetap. Keduanya tidak menunjukkan peluang positif. Kategori calon dosen, pastinya umur sdh kadaluarsa (maks 26 th). Untuk kategori dosen,  harus punya NIDN(nomor induk dosen). Sementara aku saat ini masih berstatus sbg dosen luar biasa (tidak tetap). Sempat juga mengurus NIDN, tapii.... prosesnya sangat panjang..hingga saat inipun, NIDN itu belumlah aku miliki. Hehe..tapi..lagi-lagi aku bersyukur..dibalik semua kejadian, pasti terkandung hikmah. Kalau sekiranya aku sudah punya NIDN, pastinya aku tidak bisa melamar beasiswa LPDP. (Utk peraturan saat ini, LPDP tidak ditujukan untuk dosen tetap).

Masuk bulan Juli 2013, saat itu semua berkas untuk pengajuan beasiswa LPDP sudah aku lengkapi. Termasuk skor ITP ku yang cukup untuk memenuhi syarat LPDP (untuk dalam negeri 500, luar negeri 550). Not bad lah untuk pertama kali percobaan test ITP, skor langsung memenuhi untuk standar dalam negeri, tapi masih perlu berjuang lagi jika ingin ke luar :-D . Sementara berkas lainnya yaitu:
1. Essay dua buah, dg judul "Sukses terbesar dalam hidupku" dan "Peranku bagi Indonesia".
2. Rencana Studi utk program Magister, proposal penelitian utk program Doktor.
3. Surat rekomendasi dari atasan tempat bekerja/dosen / ketua RT/tokoh masyarakat.
4. Bukti scan ijazah dan transkrip.
5. Surat tugas bagi yg sedang bekerja .
6. LoA (Letter of Acceptance) dari Universitas yg dituju. Atau bisa juga menyusul (LPDP memberi waktu 1th utk mencari LoA). Baik banget kan ;-)
7. Surat pernyataan berkelakuan baik, tidak sedang menerima beasiswa (format dari LPDP)

Selebihnya adalah mengisi formulir online yang formatnya kurang lebih sama seperti curriculum vitae (CV). Untuk info lengkap mengenai syarat2 LPDP bisa langsung ke situs resminya www.lpdp.depkeu.go.id

Setelah apply, tidak sampai sebulan, aku mendapat email panggilan wawancara, tepatnya tgl 31 Juli - 1 Agustus 2013. Tapiii...pada waktu itu kondisi sangat tidak memungkinkan bagiku untuk memenuhi panggilan yg tidak terduga tsb. Pertama , pemberitahuan via sms sangat mendadak yaitu sehari sebelum hari H. Sementara email, sebenarnya seminggu sebelumnya sdh dikirim, tapi karena aku yg sedang tidak update info, jadi ketinggalan berita (kudet : kurang update) .Kedua, kondisi anak sedang sakit..ga tega juga kalau malam itu aku harus pergi untuk wawancara esok hari (meski sempat terlintas utk langsung memesan tiket pesawat), tapi setelah didiskusikan dg suami..dgn hati sedih, aku membatalkan undangan tsb. Ya semoga saja ada rezeki lain, lirih aku berdoa dalam hati. Suamipun memahami kondisi perasaanku saat itu..dan pastinya ia juga ikut mendoakan semoga suatu saat ada peluang beasiswa lagi ditahun 2013 ini.

Bulan pun berganti..dan aku masih penasaran dgn peluang2 yg ada. Hunting sana sini..meski saat itu utk peluang LPDP sudah ku pindahkan ke deretan paling bawah. Terlebih setelah aku bertanya ke salah satu pegawai LPDP dan melalui forum beasiswa LPDP2013, semua mengatakan bahwa seleksi beasiswa akan dibuka kembali di tahun depan. Hhftt..putuslah sudah harapan dg LPDP.

Tinggal satu harapan di akhir tahun 2013, yakni langsung mendaftar ke pascasarjana ITB dgn mengambil jurusan yang memang memberikan beasiswa (Nekat mode : on). Kebetulan pada bulan Okt-Nov, ada pembukaan seleksi masuk untuk program Teknik Media Digital dan Game (TMDG) itupun gelombang akhir (gel.3). Ya sudah, daripada tidak sama sekali,akhirnya peluang terakhir aku coba. Dan perjuanganpun dimulai kembali. (To be continued)







Sabtu, 28 Desember 2013

Mulai merapat ke blog lagi

Menjelang akhir tahun 2013...kembali menguatkan niat untuk belajar menulis lagi. Salah satu sarana untuk berbagi dan mencurahkan isi hati.  Semoga dapat diambil manfaat dan dibuang yang mudharat.